Rintangan Zulkifli Hasan Menghadapi Serangan Lawan Politik
*Kenapa Zulkifli Hasan Dihina?*
Saat itu, dia sedang memimpin rapat. Dia genggam erat palu sidang itu. Dia sampaikan pikirannya tuntas dan terbuka. Orang itu adalah orang nomor satu di Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Beliau masih orang nomor satu.
Sebagai Ketua Umum Partai, Zulkifli sekilas tampak tak kuat bermain fisik. Kokoh lengannya di lapangan tenis tidak tergambar di dalam forum itu. Dia hanya diam ketika ada seorang kader partainya meremas bahunya.
Karena memang seharusnya tidak perlu main fisik, democracy is from the bullet to the ballot. Mengganti intimidasi dengan diskusi. Mengganti perang terbuka dengan adu logika. Zul Hasan bukan tak bertenaga, namun sikap orang besar memang harus menjaga.
Ayahanda Amien Rais menghadirkan demokrasi di Indonesia, Zulkifli Hasan adalah orang yang benar-benar berkomitmen menjaganya. Kepentingan bersama selalu dikedepankan untuk PAN. Dia tidak ingin ada suara yang tidak terdengar. Orang ini paham betul mengelola Parpol sebagai sebagai arena menguji kepentingan semua. Semua daerah didatanginya, tidak peduli itu daerah sudah lama dikelola siapa. Asal orang masih pilih PAN, dia tidak hirau.
Lihat saja barisan pengurus PAN di bawah kepemimpinannya. Nyaris tidak ada nama orang yang dia lewati. Semua yang ingin membesarkan PAN, harus dibagi kursi. Ketika memutuskan sesuatu, semua dilibatkan untuk memberikan pandangan.
Dalam perkembangan demokrasi Indonesia, Ayahanda MAR adalah seorang konseptor. Di mana, Zul Hasan sudah sangat teruji sebagai eksekutor. Ayahanda MAR mengatakan, Zul Hasan menerjemahkan.
Baginya, demokrasi adalah laku. Silakan bicara apa saja, tapi harus bertanggung jawab dengan segala konsekuensinya, termasuk hilangnya sebagian suara PAN di pemilu 2019.
Zul Hasan tampak merasa bertanggung jawab terhadap turunnya capaian PAN. Tetapi, apakah semua orang yang juga ikut menikmati kebebasan, yang ruangnya dijaga oleh Zul Hasan merasa bertanggung jawab?
Bagi Zul Hasan, maju kembali ke kursi PAN 1 adalah soal memenuhi tanggung jawab. Orang-orang yang lari dari tanggung jawab tidak akan pernah berhenti menembaknya sampai detik akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar