ads

Nelayan Gunung Kidul Tolak Bantuan Kapal KKP




REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Kelompok usaha bersama nelayan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menolak tawaran pengadaan 10 unit kapal fiberglass 10 gross ton dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Alasannya, mereka tak memiliki modal untuk mengoperasikannya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunung Kidul Agus Priyanto mengatakan telah melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUBE).

"Tidak ada satu pun KUBE nelayan di Gunung Kidul yang berani mengajukan proposal bantuan kapal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kami tidak tahu alasannya. Namun, kami sudah melakukan sosialisasi kepada kelompok-kelompok nelayan," kata Agus, Sabtu (9/4).

Berdasarkan pengalaman pemberian bantuan kapal ukuran besar untuk nelayan di Gunung Kidul, mereka hanya ingin melaut 1 hingga 2 hari. Sedangkan kapal ukuran 10 gross ton, membutuhkan waktu minimal 4 hari. Belum lagi modal yang dikeluarkan terbilang besar yakni Rp20 juta.

Menurut dia, nelayan masih menggunakan perahu motor tempel (PMT) atau perahu jukung, dan mengoperasikan kapal di bawah 7 gross ton. Mereka melaut hanya sehari dan modal yang dikeluarkan hanya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).

"Mereka tidak berani menggunakan kapal dengan gross ton besar. Selain mencari ikan dengan waktu lama, mereka tidak memiliki modal," katanya.


Sumber : Nasional Republika


Maka dari itu pemerintah harusnya mengkaji dan paham betul bahwasanya pelaku Industri perikanan memiliki kiat untuk memajukan perindustrian kelola ikan yang sehat dan memiliki muta yang bagus untuk stok nasional maupun bahan baku ekspor. Karena bagaimana pun juga Nelayan tradisional dan Industri memiliki fishing ground yang berbeda menyesuaikan kebutuhan masing-masing pelaku usaha kecil, menengah dan atas.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads

Postingan Populer

Recent Posts

Pages