ads

Tolak Permen Kelautan dan Perikanan, 100 Nelayan Lamongan Berangkat Demo ke Jakarta






Para nelayan Lamongan saat persiapan berangkat ke Jakarta melakukan aksi demo bergabung dengan nelayan seluruh Indonesia, Selasa (5/4/2016) 


SURYA.co.id | LAMONGAN - Lamongan - Sekitar 100 nelayan Lamongan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan berangkat ke Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Para nelayan ini ikut ambil bagian dalam aksi nasional nelayan ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menolak Permen Kelautan dan Perikanan Nomor 1 dan 2 Tahun 2015.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan, Agus Mulyono kepada wartawan mengatakan, keberangkatan para nelayan pantura ke Jakarta ini dalam rangka untuk mengikuti aksi nasional pada 6 April menolak peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 1 dan 1 tahun 2015 tentang larangan pemakaian alat tangkap pukat Heila yang pada umumnya digunakan oleh nelayan pantura Lamongan.

“Larangan ini tentu memberatkan para nelayan, sebab pukat Heila itu selama ini yang dipakai alat nelayan Lamongan untuk menangkap ikan. Kalau dilarang, tentu akan berdampak dengan kehidupan keluarga nelayan.

"Makanya kami bergabung dengan nelayan se-Indonesia demo ke Jakarta menolak permen 1 dan 2,"ungkap Agus Mulyono kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Peraturan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan telah membuat keresahan di nelayan pantura Lamongan.

Pasalnya, sebagian besar nelayan Lamongan sehari-harinya menggantungkan hidupnya dari menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap cantrang.
Seratus nelayan yang berangkat ke Jakarta sekaligus mewakili ribuan nelayan di Pantura Lamongan.

Selama di Jakarta, lanjut Agus, selain menggelar aksi di Kantor kementerian Kelautan dan Perikanan, nelayan juga akan menuju istana negara dan gedung DPR/MPR RI.

Nelayan ke Jakarta dari kantor Rukun Nelayan Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, dengan menggunakan 2 bus.

“Penanggungjawab aksi ini adalah ketua HNSI Lamongan, Agus
Mulyono dan DPD HNSI Jatim, Sudarlin, "tandasnya.

Keberangkatan para nelayan ke Jakarta ini dikawal ketat petugas kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kasatpol Airud, AKP M. Fadelan. Fadelan berharap agar para nelayan menjaga keselamatannya.
Selain itu, Dan selama selama ke Jakarta, sewaktu aksi dan sewaktu pulang agar para nelayan tidak ada yang membawa senjata tajam.urut mengawal juga kapolsek Brondong AKP Sunaryo Putro dan Kapolsek Paciran, AKP Ilham.

“Kita selalu arahkan agar aksi para nelayan ini tetap pada tingkah kesantuntan dan tidak akan berbuat anarkis yang bertentantan dengan hukum,”kata Fadelan.

Sumber : surabaya.tribunnews.com
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ads

Postingan Populer

Recent Posts

Pages