Ketika keributan PAN sedang
terjadi, Zulhas segera meredam perbedaan pendapat internal dengan mencoba menengahi
permasalahan secara arif. Ketika rakernas yang ke lima berlangsung salah satu
tokoh pendiri yakni Amien Rais mencoba untuk menyindir bahwa ada seorang yang
mendukung pemerintahan sekarang tanpa syarat.
Zulkifli Hasan mendukung
pemerintahan sekarang yakni Presiden Jokowi tanpa syarat, ketentuan atau barter
politik. Begitulah sosok Zulkifli Hasan atau biasa disapa Bang Zulhas. Dia selalu
mengedepankan hal yang umum untuk kebaikan masyarakat banyak. Dia memiliki
sosok etik politik yang baik karena tidak pernah menyinggung kelemahan
kelemahan oposisi politiknya saat pemilihan pilpres 2019.
Dia hanya sibuk untuk membangun
rasa persatuan dan demokrasi saat pemilihan umum presiden itu berlangsung baik,
aman dan lancar. Akan tetapi sebaik apapun jika orang yang tidak senang akan
selalu mencari kelemahannya. Maka saat rakernas itu berlangsung, Zulhas selalu
di pojokkan dan di fitnah, tapi dia tetap tenang karena dia selalu
mengedepankan kepentingan partainya untuk anggotanya, agar bisa memberikan
contoh bahwa kritikan-kritikan tersebut tidak perlu untuk ditanggapi dengan ego
dan emosi, karena hal tersebut merupakan bagian demokrasi, walaupun terkadang
kritikan itu menjadi tuduhan yang tidak berlandaskan bukti, dia hanya cukup
bersabar, karena tahu bahwa kebenarannya tidak seperti itu dan kebenaran akan
muncul dengan sendirinya.
Dalam mempersiapkan kongres PAN,
Zulhas sempat di tanya oleh para wartawan perihal sikapnya yang menyatakan
bahwa Mulfachri dan kawan-kawan maju untuk mencalonkan diri di bursa ketua umum
PAN 2020-2024. Seorang Zulkifli selalu mengedepankan demokrasi dalam hal ini
tentunya dia memberikan komentar dan sikapnya dengan santai bahwa pemilihan di
PAN itu harus demokrasi siapapun anggotanya berhak maju mencalonkan diri, namun
dia berniat melanjutkan sebagai Ketua Umum PAN karena ingin menjalankan amanah
dan dukungan yang diberikan oleh 430 DPD PAN untuk maju kembali.
Namun oposisi internal politiknya
sangat tidak menyukai hal tersebut maka dibuatlah fitnah-finah melalui sosial
media dan media online news, agar kredibilitasnya menurun. Zulhas sangat
menyayangkan hal ini terjadi di dalam PAN sendiri, karena bagaimana pun juga
ini akan merusak citra PAN di mata masyarakat dan seharusnya tidak perlu melakukan
penetrasi kampanye politik internal partai melalui sosial media dan media
online news. Zulhas hanya bisa mengingatkan kepada saudara-saudaranya di PAN untuk
tidak melakukan perpecahan dan membuat kubu-kubu sendiri dalam badan PAN karena
kongres PAN adalah pesta demokrasi bukan untuk saling menjatuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar